Metrotvnews.com, Sukabumi: Partai Nasdem terus
memperluas infrastruktur organisasi dan basis keanggotaan. Perluasan ini
ditandai dengan deklarasi Persatuan Petani Nasional Demokrat (Petani
NasDem) di Gelanggang Olah Raga (Gelora) Merdeka, Kota Sukabumi, Jawa
Barat, Kamis (17/1).
Pemukulan kentungan yang dilakukan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai NasDem, Patrice Rio Capella, menandai kelahiran Petani Nasdem sekaligus pelantikan dewan pengurusnya.
Seperti berbagai acara Nasional Demokrat lainnya, deklarasi Petani Nasdem juga dikemas dalam pentas budaya dan seni lokal. Rombongan DPP Parti Nasdem disambut dengan prosesi eskpose hasil-hasil pertanian. Prosesi dilanjutkan dengan pentas pencak silat dan dilengkapi pentas kuda lumping.
Dalam sambutannya, Patrice Rio Capella menyatakan, Partai NasDem tidak akan bisa melakukan gerakan perubahan tanpa didukung petani. Rio juga mengatakan, petani sudah bosan dengan dengan berbagai kebijakan yang tidak berpihak kepada petani. Karenanya, Rio menyerukan sudah saatnya dimulai gerakan perubahan agar lahir kebijakan yang berpihak kepada petani.
Petani NasDem dibentuk berdasarkan kenyataan bahwa lebih dari separuh rakyat Indonesia tinggal di pedesaan. Terlebih, sekitar 41,20 juta orang atau sekitar 36,6 persen penduduk desa bekerja di sektor pertanian, baik sebagai petani pemilik lahan maupun buruh tani.
Jumlah buruh tani tidaklah kecil. Dari sekitar 28 juta rumah tangga petani, sekitar 11,1 juta adalah rumah tangga petani tidak bertanah. Sisanya adalah petani yang hanya memiliki lahan kurang dari seperempat hektare.
Bung Karno menyebut para petani merupakan kaum Marhaen. Namun, dalam kondisi tidak berdaya pemerintah saat ini seakan membiarkan petani berjuang sendiri. Petani sering kali tidak lagi memperoleh subsidi pupuk, sementara harga produk pertanian lokal dibiarkan jatuh sampai ke titik terendah.
Pada saat bersamaan, pasar dalam negeri dibanjiri produk pertanian impor. Pemerihtah pun sering menukargulingkan pertanian rakyat dengan kuota ekspor produk industri dan berbagai perjanjian utang luar negeri.
Dengan lahirnya Petani NasDem, petani diarahkan menjadi alat perjuangan kaum tani untuk menegakkan kedaulatan petani, menciptakan kesejahteraan petani dan rakyat pedesaan, serta mewujudkan kemakmuran bangsa.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Petani NasDem menetapkan lima pilar perjuangan petani Indonesia. Kelima pilar yang dituangkan dalam Piagam Perjuangan Tani Indonesia (Petani), Petani Nasdem akan melaksanakan pembaruan agraria sesuai amanat Undang-undang Dasar 1945 dan Undang-undang Pokok Agraria.
Petani NasDem siap merombak sistem tata niaga pertanian yang monopolistik dan merugikan petani untuk mewujudkan tata niaga pertanian erakyat yang adil. Selain itu, Petani Nasdem juga siap menciptakan dan mengembangkan teknologi pertanian rakyat yang murah dan mudah digunakan, membangun dan mengembangkan lembaga permodalan untuk mendukung pertanian rakyat, dan mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Dengan deklarasi Petani NasDem, maka saat ini Partai NasDem memiliki empat organisasi sayap. Tiga organisasi sayap yang sudah dideklarasikan kelahirannya adalah Liga Mahasiswa Partai NasDem, Badan Advokasi Hukum Partai NasDem, dan Gerakan Massa Buruh Partai NasDem. (*)
Pemukulan kentungan yang dilakukan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai NasDem, Patrice Rio Capella, menandai kelahiran Petani Nasdem sekaligus pelantikan dewan pengurusnya.
Seperti berbagai acara Nasional Demokrat lainnya, deklarasi Petani Nasdem juga dikemas dalam pentas budaya dan seni lokal. Rombongan DPP Parti Nasdem disambut dengan prosesi eskpose hasil-hasil pertanian. Prosesi dilanjutkan dengan pentas pencak silat dan dilengkapi pentas kuda lumping.
Dalam sambutannya, Patrice Rio Capella menyatakan, Partai NasDem tidak akan bisa melakukan gerakan perubahan tanpa didukung petani. Rio juga mengatakan, petani sudah bosan dengan dengan berbagai kebijakan yang tidak berpihak kepada petani. Karenanya, Rio menyerukan sudah saatnya dimulai gerakan perubahan agar lahir kebijakan yang berpihak kepada petani.
Petani NasDem dibentuk berdasarkan kenyataan bahwa lebih dari separuh rakyat Indonesia tinggal di pedesaan. Terlebih, sekitar 41,20 juta orang atau sekitar 36,6 persen penduduk desa bekerja di sektor pertanian, baik sebagai petani pemilik lahan maupun buruh tani.
Jumlah buruh tani tidaklah kecil. Dari sekitar 28 juta rumah tangga petani, sekitar 11,1 juta adalah rumah tangga petani tidak bertanah. Sisanya adalah petani yang hanya memiliki lahan kurang dari seperempat hektare.
Bung Karno menyebut para petani merupakan kaum Marhaen. Namun, dalam kondisi tidak berdaya pemerintah saat ini seakan membiarkan petani berjuang sendiri. Petani sering kali tidak lagi memperoleh subsidi pupuk, sementara harga produk pertanian lokal dibiarkan jatuh sampai ke titik terendah.
Pada saat bersamaan, pasar dalam negeri dibanjiri produk pertanian impor. Pemerihtah pun sering menukargulingkan pertanian rakyat dengan kuota ekspor produk industri dan berbagai perjanjian utang luar negeri.
Dengan lahirnya Petani NasDem, petani diarahkan menjadi alat perjuangan kaum tani untuk menegakkan kedaulatan petani, menciptakan kesejahteraan petani dan rakyat pedesaan, serta mewujudkan kemakmuran bangsa.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Petani NasDem menetapkan lima pilar perjuangan petani Indonesia. Kelima pilar yang dituangkan dalam Piagam Perjuangan Tani Indonesia (Petani), Petani Nasdem akan melaksanakan pembaruan agraria sesuai amanat Undang-undang Dasar 1945 dan Undang-undang Pokok Agraria.
Petani NasDem siap merombak sistem tata niaga pertanian yang monopolistik dan merugikan petani untuk mewujudkan tata niaga pertanian erakyat yang adil. Selain itu, Petani Nasdem juga siap menciptakan dan mengembangkan teknologi pertanian rakyat yang murah dan mudah digunakan, membangun dan mengembangkan lembaga permodalan untuk mendukung pertanian rakyat, dan mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Dengan deklarasi Petani NasDem, maka saat ini Partai NasDem memiliki empat organisasi sayap. Tiga organisasi sayap yang sudah dideklarasikan kelahirannya adalah Liga Mahasiswa Partai NasDem, Badan Advokasi Hukum Partai NasDem, dan Gerakan Massa Buruh Partai NasDem. (*)
Sumber : Metrotvnews.com
0 komentar:
Posting Komentar